63 Hal yang Dapat Anda Lakukan untuk Tetap MERDEKA!!!

Seri tulisan dalam rangka memperingati 63 tahun kemerdekaan Indonesia.

Ya, 63, bukan 1, 5, 15 atau bahkan 20. Mari kita mulai dengan yang pertama.

1. Ikut memeriahkan perayaan kemerdekaan dan perlombaan setiap tanggal 17 Agustus.
2. Mengibarkan sang saka Merah Putih mulai 1 minggu sebelum sampai 1 minggu sesudah 17 Agustus.
3. Mengheningkan cipta dan mendoakan arwah para pejuang kemerdekaan.
4. Menghapalkan dan menyanyikan lagu-lagu perjuangan.
5. Mempelajari sejarah Indonesia.

Lima hal di atas tentu saja adalah hal minimal yang dapat kita lakukan. Pastinya, kita mampu berbuat lebih dari itu, bukan? Mengingat Indonesia kini berada dalam kondisi yang rapuh, hal di atas tentu tidak cukup untuk menjadikan Indonesia lebih baik. Apa saja yang dapat kita lakukan? Banyak, di antaranya:

6. Kejarlah ilmu sebaik dan sebanyak mungkin, sampai kapan pun.
7. Kuasai bahasa asing agar dapat menimba ilmu dari negara lain.
8. Jika sudah punya keluarga, tularkan kebiasaan belajar ke anak-anak kita, untuk masa depan yang lebih baik. Tuntutan persaingan akan semakin tinggi.
9. Jangan lupa juga untuk menanamkan moral yang baik. Kepandaian tanpa moral tidak ada artinya, hanya akan menghasilkan penjahat dan koruptor yang pandai.
10. Kalau kita punya bakat dalam riset, buatlah riset yang membumi, yang hasilnya dapat diaplikasikan untuk memakmurkan banyak orang.

Setelah diri dan keluarga, tularkan juga ke lingkungan sekitar. Saudara, tetangga, teman dan lain-lain.

11. Kita bisa buat kursus gratis 1 minggu sekali atau lebih untuk anak-anak di sekitar rumah. Bisa mengaji, bahasa Inggris, komputer, atau bahkan menari, menyanyi, menjahit, atau apa pun yang kita bisa.
12. Jika punya banyak buku bacaan, kita bisa buat taman bacaan.
13. Ikut membantu menyebarkan BSE (Buku Sekolah Eletronik) untuk mereka yang tidak punya akses internet.

Menurut saya, pendidikan dan moral adalah salah satu kelemahan utama bangsa ini. Taraf pendidikan yang tidak merata dan kurangnya penanaman moral yang baik di keluarga berperan dalam keterpurukan bangsa ini. Setelah pendidikan, apa lagi?

14. Bukalah lapangan kerja jika kita mampu. Terlalu banyak pengangguran di negeri ini.
15. Jika kita tidak atau belum mampu, bekerjalah secara profesional sesuai dengan kompetensi yang kita miliki.
16. Bekerja dengan baik dan benar akan meningkatkan kinerja perusahaan dan ujungnya akan membuka lapangan pekerjaan baru. Secara tidak langsung, kita sudah turut andil mengurangi pengangguran.
17. Jangan lupa, sambil bekerja kita masih bisa belajar banyak hal.
18. Kita juga bisa mengajarkan banyak hal ke rekan kerja.

Setelah bekerja dengan baik dan kebutuhan diri dan keluarga inti tercukupi, maka kita bisa mulai dengan melakukan aktivitas-aktivitas lain yang bertujuan untuk meningkatkan taraf ekonomi sebagian rakyat, yaitu:

19. Kurangi belanja di hipermarket, belanjalah di pasar tradisional.
20. Kurangi membeli barang impor, perbanyak beli produksi Indonesia.
21. Jika ingin beli majalah atau koran, belilah di kios kecil atau di pedagang asongan.
22. Tapi, jangan beli dari kendaraan ketika lampu merah karena itu tidak mendidik dan berbahaya.
23. Juga jangan beri uang kepada pengemis/pengamen, terutama anak kecil. Mereka tidak boleh dibiasakan ada di jalan. Anak kecil seharusnya bermain dan belajar, bukan mengemis.
24. Lebih baik kita salurkan uang kita ke lembaga yang membantu anak-anak jalanan untuk tidak lagi ada di jalanan.
25. Masih ingat program anak asuh? Kita dapat membantu anak-anak putus sekolah untuk bisa bersekolah kembali.
26. Anda seorang muslim dan rutin membayar zakat serta berqurban kambing? Salurkan ke daerah pelosok (luar Jawa) yang lebih membutuhkan. Banyak lembaga yang dapat membantu kita menyalurkan.
27. Untuk yang non muslim pun bisa melakukan hal yang sama, misalnya menyumbang untuk korban bencana alam atau ke lembaga-lembaga penguatan warga yang banyak sekali jumlahnya.

Seperti kita tahu, Indonesia kaya dengan budaya dari seluruh pelosok negeri, tapi miskin dalam pemeliharaan budaya itu sendiri, sampai-sampai negara lain ikut merasa memiliki budaya khas Indonesia. Oleh karena itu:

28. Kalau belum bisa, mulailah kuasai bahasa daerah kita.
29. Mulailah belajar lagu-lagu daerah kita sendiri.
30. Kenali tari-tarian daerah kita sendiri, kalau bisa kuasai juga.
31. Kenali makanan-makanan khas daerah kita sendiri, dan kalau bisa mengetahui bagaimana cara membuatnya.
32. Kenali khasanah tradisi daerah kita sendiri, seperti upacara-upacara tradisional, petuah-petuah kuno, alat musik tradisional dan lain-lain.
33. Lebih sering pakai batik dan busana tradisional.
34. Setelah daerah kita sendiri, tidak ada salahnya ikut mengenal budaya dari daerah lain di Indonesia. Ada ratusan suku di Indonesia, tidak akan habis dipelajari.
35. Datangi museum-museum di Indonesia, banyak hal yang dapat diapresiasi dan dipelajari.
36. Jika sudah mulai menguasai budaya kita sendiri, kita dapat mulai mengajak lingkungan terdekat kita untuk ikut mengenal budaya sendiri dan dapat mulai mempromosikan budaya kita jika bertemu orang luar negeri. Paling tidak, kita dapat menjawab dengan baik jika ditanya.

Nah, sudah 36 hal yang dapat kita lakukan. Lho, tapi di atas katanya ada 63 hal? Ya, kalau saya tuliskan semuanya sampai 63, artinya saya tidak mengajak anda untuk ikut kreatif menciptakan tidak hanya 63, mungkin 100 atau 1000 tindakan lain yang dapat kita lakukan agar kita tetap merdeka. Hal-hal paling sederhana jika dilakukan oleh semua orang akan memiliki efek yang dahsyat. MERDEKA !!!
Read more!

Merdeka!!! Atau Mati???

Seri tulisan dalam rangka memperingati 63 tahun kemerdekaan Indonesia.

Jika mendengar seruan "Merdeka!!!" bersahutan, terbayang teriakan para pejuang kemerdekaan menghunus bambu runcing. Para pejuang yang rela mengorbankan darah dan nyawa demi sebuah status bernama "Merdeka". Para pejuang yang tidak sampai 1% kita kenal secara pribadi. Puluhan ribu, mungkin ratusan ribu atau jutaan, telah gugur tanpa atribut pahlawan dan bintang jasa.

Mereka memperjuangkan kebebasan. Kebebasan dari keharusan lari sembunyi ke bunker setiap kali sirine serangan udara meraung. Kebebasan dari dirampasnya hasil bumi dan harta kekayaan oleh mereka yang menyatakan diri lebih beradab dari kita.

Pernahkah terlintas di benak kita, status "Merdeka" yang diproklamirkan sejak 63 tahun lalu masih layak kita sandang atau tidak? Benarkah kita sudah dan masih merdeka?

Masihkah penduduk Porong yang terampas paksa tanah dan sawah ladangnya berpikir bahwa mereka Merdeka? Masihkah anak-anak putus sekolah, berpikir bahwa kita sudah Merdeka? Masihkah kita, yang memasang teralis jendela bak penjara dan pagar setinggi 2 kali orang dewasa di rumah sendiri, menganggap Merdeka itu nyata? Masihkah para orang tua yang anak-anaknya kelaparan, mengantri minyak tanah dan mengharap BLT 100.000 rupiah berpikir bahwa kita benar Merdeka?

Mungkin hanya para koruptor, penikmat suap, pembalak hutan, preman jalanan, penyelundup dan perampok yang merasa Merdeka merampas segala yang ada di depan mata.

Lalu, apa artinya pengorbanan darah dan nyawa para pendahulu kita, jika sekarang pun kita masih belum Merdeka? Sudahkah kita Mati karena tidak lagi bisa membedakan antara hidup Merdeka dan terjajah di negeri sendiri dan oleh bangsa sendiri? Apakah kita sudah Mati sehingga membiarkan semua itu terjadi?

Apabila kita merasa belum Mati, sudah sewajarnyalah kita mulai mengubah keadaan, mulai dari diri sendiri, mulai dari sekarang dan mulai dari hal paling kecil yang kita mampu, seperti kata seorang da'i yang dulu pernah kondang. Kita sendirilah yang paling tahu, apa yang mampu kita lakukan untuk meningkatkan kualitas kehidupan di lingkungan terdekat kita. Kita sendirilah yang mengerti apa yang bisa dilakukan untuk menjaga agar status Merdeka tetap layak kita sandang.

Hanya dengan segenap usaha dari seluruh warga, keadaan akan berubah. Mari kita hargai perjuangan para pendahulu kita dengan berbuat lebih baik dan lebih baik lagi dan niscaya hidup Merdeka yang sebenarnya akan datang menjelang. Bukan sekarang, tapi mungkin nanti, tergantung perjuangan kita bersama untuk mengubah Mati jadi Merdeka. MERDEKA!!! Read more!

BikeGenic

Album narsis sepeda B2W hitam, lihat di sini. Read more!

Bike Fever


Hari ini adalah hari ke-5 gue naik sepeda ke kantor. Nggak tiap hari sih, minimal Rabu dan Jumat. Itu pun cuma setengah jalan, karena nganterin Shita dulu ke kantor, baru abis itu turunin sepeda dari mobil dan gowes ke kantor. Dengan cara ini, jarak gowes ke kantor sekitar 7,8 km berangkat dan 6,3 km baliknya. Kok beda? Karena jalur berangkat dan pulang emang beda, nyesuaiin sama arus lalu lintas yang gampang.

Hari ini, hari ke-5 B2W, ada yang beda. Hari ini, gue naik sepeda dari rumah!!! Buat banyak orang yang udah biasa B2W, ini mah biasa aja. Tapi buat gue, ini luar biasa karena belum pernah sebelumnya naik sepeda sejauh ini, mau ngantor, lagi.

Pagi ini, 15,2 km gue tempuh dalam waktu 52 menit. Dari Rempoa ke WTC Sudirman. Jalan santai, kecepatan rata-rata 16 km/jam. Berangkat sengaja lebih pagi, jam 5.40 udah start, jam 6.32 udah sampe parkiran kantor.

Perjalanan pagi ini, ada beberapa tanjakan yang cukup bikin ngos-ngosan :-) Maklum, masih pemula. Abis tanjakan, pasti tarik napas dulu, gowes pelan-pelan. Tiap lampu merah juga kesempatan untuk tarik napas. Sambil minum juga kalo perlu. Lumayan, bekel minuman isotonik cukup untuk ngilangin haus dan yang paling penting mencegah dehidrasi. Kata dokter sih, dianjurin setiap gowes 10 menit minum dulu. Biar nggak dehidrasi.

Di perempatan Melawai, pas berenti lampu merah, sempet disapa sama pengendara motor. Dia buka kaca helm, terus nanya mau ke arah mana. Terus dia bilang, dia juga suka gowes pake sepeda onthel tiap Selasa Jumat. Pas lampu udah ijo, dia bilang, "Hati-hati ya...". Seneng juga dapet temen di jalan. Pas nyebrang jembatan busway juga ketemu B2Wer, tapi nggak ngobrol, cuma saling tegur aja.

Lucunya pas udah dikit lagi di ujung turunan jembatan, ada bapak-bapak tua tukang jualan kue pake sepeda papasan jalan, dia bunyiin bel, ting ting, persis kalo papasan sama B2Wer. Terus dia senyum ke gue. Gue bales juga senyumnya lengkap dengan sedikit anggukan kepala. Mungkin dia merasa gue temen seperjuangan, naik sepeda untuk kerja. Nggak lah, gue nggak ada apa-apanya dibanding bapak tua itu. Dia jauh lebih hebat. Mungkin dia gowes setiap hari dan sepanjang hari untuk cari nafkah. Gue paling yang rutin cuma Rabu Jumat, itu pun setengah jalan, dan sepanjang hari menikmati dinginnya AC yang sejuk.

Nah, pulangnya, udah agak was-was sebenernya, kuat nggak ya sampe rumah. Ah, yang penting jalan santai aja lah. Alon-alon asal kelakon. Start dari kantor jam 17.20, lewat Sudirman, Blok M, Blok A, tembus Radio Dalam, Pd. Indah, Deplu, Rempoa Raya, sampe deh ke rumah tepat jam 18.35. Cek speedometer, lho kok cuma 13,9 km? Padahal jalan yang dilewatin sama.

Ah sudahlah, yang penting selamat sampai rumah. Pegel-pegel dikit, keringet banyak banget. Hari Jumat, kalo badan fit, lagi ah. Sekalian ikut nguler bareng Rosela. Belum pernah nih.

Read more!

Fenomena Fitna dan Blocking

Kita semua tahu, film Fitna yang dibuat oleh Geert Wilders telah membuat polemik di dunia, termasuk Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Terlepas dari isi filmnya, keputusan pemerintah Indonesia via Depkominfo melalui surat edaran nomor 84/M.KOMINFO/04/08 tanggal 2 April 2008 untuk memblokir akses ke situs-situs yang memuat film Fitna menimbulkan reaksi yang unik yang bersumber dari pengguna internet Indonesia.

Masalah utamanya adalah, yang diblokir oleh Depkominfo adalah situs-situs yang sangat populer dan boleh dikatakan menguasai hajat hidup sebagian besar pengguna internet Indonesia. Sebut saja youtube, multiply, rapidshare dan lain-lain, yang selain terdapat film Fitna, jauh lebih banyak berisi hal lain yang tidak berhubungan sama sekali dengan film tersebut. Berbagai kritik dan caci-maki segera beredar di dunia maya, mengomentari pemblokiran yang bagaikan membunuh seekor lalat dengan meriam.

Namun, alih-alih terblokir, justru di setiap mailing list dan forum web banyak yang menyodorkan cara untuk dapat tetap mengakses situs-situs populer tersebut. Mulai dari yang paling sederhana dengan menggunakan alamat IP dari situs bersangkutan sampai ke penggunaan anonymous proxy dan bahkan fasilitas translate google. Hal tersebut dilakukan bukan karena keinginan melihat film Fitna, tapi lebih kepada protes terhadap usaha pemberangusan informasi yang dilakukan pemerintah.

Mungkin pemerintah harus belajar bahwa di dunia internet, adalah suatu hal yang mustahil untuk membendung informasi. Pasti ada cara lain untuk mengakses informasi tersebut, apalagi jika informasi tersebut sudah menyebar.

Blokir sendiri hanya bertahan beberapa hari, mungkin pemerintah menyadari kemustahilannya dan ISP juga sudah mulai lebih pintar dengan menyaring informasi tertentu saja, bukan semuanya.

Saya harap, di masa depan pemerintah sudah mulai lebih pandai dalam melakukan tindakan yang berkaitan dengan internet. Jangan mudah percayadengan seorang ahli telematika saja. Minta juga input ke kalangan yang lebih luas.

Read more!

LOVE, the movie

Last night, I was lucky to be invited to the gala premiere show of "LOVE" before its public launching on February 14, 2008. "LOVE" is an English titled Indonesian film directed by an Indian citizen who lives in Kuala Lumpur with musical performance by Bulgarian Symphony Orchestra. Quite an interesting mix, actually.

This movie is a remake of a Malaysian film titled "Cinta" (2006) who was created and directed by Kabir Bathia, who's also directed this movie. People who have watched both versions declared that the story is 90% different. BTW, Titien Wattimena, the writer and co-director of "LOVE", was only given the concept of the movie and developed the scenario without watching the original version first, even until now.



Multiple storylines in one film ("LOVE" has five) is not really original. Some viewers stated that "LOVE" resembles Richard Curtis' "Love Actually" (2006), which also has many storylines and talking about love. Although the main idea is the same, I would say that Titien has successfully created original plots that will not make people connect to stories in "Love Actually". She has created 5 different storylines intertwined in one movie with an enjoyable result.

She has been nominated for best scenario, for "Mengejar Matahari" and "Tentang Dia", in FFI 2004 and 2005 respectively and has won Piala Vidya for "Sebatas Aku Mampu". Her other works include "Cinta Pertama", "D'Bijis" and "Badai Pasti Berlalu" (remake).

I would also credit the director for the soft appearance of the sponsors' product. The editor for nicely tied in storylines, the art director and director of photography for the beautiful scenes. And last but not least will give my standing ovation for Sophan Sophiaan and Widyawati, who are brilliantly showing their maturity in acting.

I will not hesitate to vote this as 2008 Valentine movie for rather mature audience, who has more conscience of life. I would not suggest this to average 12 – 17 years old audience, who might not get any message from this movie other than the appearance of handsome and beautiful casts (yes, I do make age stereotyping here :-). I personally think that the Alzheimer, autism and breast cancer issues found in the movie will not touch base in those age band.

I rate this movie an 8.5 of 10, in Indonesian movies scale. So, heavily-in-love couples or just-fall-in-love couples or even will-fall-in-love couples, let's go to the cinema and enjoy the movie.
Guys, be ready to sweep her tears. Or maybe yours. :-)

"LOVE" movie web site: http://www.themovielove.com/

Read more!

Asia Source 2 - 1st Anniversary

Exactly 1 year ago, the second Asia Source was held and I was very lucky to be part of it. After a year has passed, what can be remembered?

The first thing came into my mind is the memories of uncountable excitements and cheerful togetherness. The excitements of meeting many cultures at once were overwhelming, similar to when someone throws you 126 golf balls at once and you have to catch them all.

And talking about the cheerful togetherness, the good thing about it is it stays intact up to now. What could be nicer than having 108 friends are ready to be your tour guide when you visit any of the 23 countries? What could be more thrilling than having personal birthday greetings from 5 continents?

Oh, right, should I mention also that the AS2nauts (that's how we call ourself) people are technically resourceful and ready to help you anytime?

Now, the question is, what will happen next? Just a 2nd year anniversary? Or preparing the rumoured Asia Source 3 in Manila? :-)

Comments are very welcome!

Read more!

Reaching the Stars

However we try, we might not be able to reach the stars in our life time. If you know the fact, will you or will you not try to reach them?

In my opinion, it is not the end result that counts. We might not live to celebrate it. The most important thing is we try hard enough to place some foundations so that our grand-grand-grand-grand-sons and grand-grand-grand-grand-daughters (I'm trying to be gender sensitive here :-) could live a better place than ours.

We know that our country is not in a good condition. What is the root cause? Again, in my opinion, it is resulted from lack of education. Not just in a matter of formal education, but also in the matter of non-formal education that should start in the families and/or societies. I believe that strong moral values should be given since early childhood.

The lack of moral values will lead to, for example, corruption. Or, in a more simple way, it makes people crossing the red lights, put the garbage everywhere, don't want to take lineup, etc.

Now, the question is, how can we change the above condition? Simple. Start from yourself. If you're a student, don't cheat on exams. Cheating on exams is a preliminary form of corruption. Both are taking other's right into our own. If you're a professional worker, then be a professional. If you're a parent, give examples to your kids on all the good things. If you're a driver, don't cross red lights, if you're a motor biker don't use pedestrian as your track. You could add up the list you want, it is simple things. And, most importantly, you have to spread the values to your closest families, closest friends, closest relatives, closest co-workers, closest neighbours and whoever you meet.

With the hope that the people we touch also spread the values, only then we can hope that our grand-grand-grand-grand-children can live in a better place. We might not live to see it, but we can start to make it happen. Will you or will you not start the process?

The above is only a tiny thing that we can do. There are many other things that we, based on our own capacity, can do to start the process. Only you know what you can do. Read more!

Start Green from Yourself

Artikel ini aslinya diposting di milis iluni12.yahoogroups.com, diedit seperlunya. Terjemahan Bahasa Inggris khusus untuk blog ini. Dibahas juga di blognya ivo.

This article was originally posted in iluni12.yahoogroups.com mailing list, edited as needed. English transliteration is specially made for this blog. Also discussed in ivo's blog. Click 'read more' down below to see English version.

Untuk mengurangi dampak global warming yang sudah mulai terjadi, kita bisa memulainya sendiri dengan melakukan hal-hal sederhana seperti dibawah ini:

Related to energy:

  • Pake peralatan listrik seperlunya dan pakailah alat2 yg wattnya sekecil mungkin
  • AC sebisanya disetel di 26 derajat, dan hanya dinyalakan bila perlu
  • Nggak pake lampu pijar. Pakailah lampu hemat energi.
  • Kalo kulkas ada temperature control, bisa diset secukupnya aja. Yg penting makanan nggak busuk dan es tdk mencair (di freezer).
  • Nyalain pompa air cukup 2 kali sehari (kalo gue pagi sekitar jam 8-an dan sore sekitar jam 3-an, di luar "peak hour" listrik), jgn mengandalkan switch otomatis yg sebentar2 akan nyala kalo air di tangki berkurang
  • Selalu nyalain off timer di TV kalo nonton TV malem sambil mau tidur
  • Pake solar panel utk water heater dll, masang turbine vent di bubungan atap
Di rumah gue, dispenser nggak pernah nyala lagi, cuma digunakan sbg water dispenser. Mau dingin, ambil es batu di kulkas. Toh kulkas nggak bisa mati, sekalian bikin es batu aja. Utk air panas, gue pake thermos. Memang rebusnya masih pake gas, tapi kan tidak sepanjang hari seperti kalo pake dispenser yg hrs nyala terus listriknya.

Related to earth:
  • Bikin sumur resapan wajib hukumnya
  • Kalo belanja ke supermarket, bawa tas sendiri atau paling tidak jgn pake kantong plastik banyak2. Istri gue rajin banget ngomong ke kasirnya utk menggabung2kan barang spy nggak terlalu banyak pake kantong plastik. Pakai kardus besar OK juga.
  • Pisahin sampah organik dan non-organik. Sampah plastik dkk, dikumpulin, langsung kasih ke pemulung plastik, nggak masuk ke tong sampah depan rumah.
  • Punya anak kecil? Usahakan jgn terlalu sering pake pampers.
  • Mandi pake shower, matiin keran waktu sabunin badan/pake shampoo. Atau mandi berdua, penggunaan air lebih efisien. Sikat gigi sekaligus di shower, bukan di wastafel.
  • Pake WC yg punya 2 tombol utk buang air kecil dan besar.
  • Pake tissue secukupnya. Ingat, tissue dibuat dari pohon lho.




Adapted English version:


To reduce global warming effect that is happening now, we can start from ourself by doing simple things below:

Related to energy:
  • Use electrical appliance as needed and use the lowest watt appliance available
  • Set your air con to 26 degree celsius and use it wisely (if you live in the tropical countries)
  • Do not use filament lamps. Only use energy saving bulbs in your house.
  • If there is a temp control in your refrigerator, set it moderately just to preserve food decomposition and ice from melting.
  • If you're using earth water pump, turn it on twice a day at non-peak hours (e.g. at 8 AM and 3 PM, do not rely on automatic switch which will automatically turn on the pump once in a while.
  • Always use off timer while watching late night TV
  • Use solar panels for water heating, use turbine vent on the roof, etc. This one will cost you some, though.
Currently, my water dispenser is always off, it only used just for water dispensing purpose. Want some cold drinks, just get the ice cubes from the freezer. The refrigerator will never be turned off anyway, use it as ice maker. For hot water, I'm using insulated containers. We boil water with gas cooker. It still uses non-renewable energy, but not as much as using hot water dispenser all day.

Related to earth:
  • Creating man-made biopores (an underground well used to contain overflowing rain water) in your house is a must
  • When you shop, bring your own bags or at least do not use too many plastic bag. My wife is always telling the cashier to gather things in minimum number of plastic bags. Using big carton box is also OK.
  • Divide organic and non-organic household garbage. Plastic waste etc. should be put together and give it to the local plastic waste collector. Do not put plastic waste in the trash bin in front of your house. This is applied to the countries where there is no special arrangement on organic & non-organic garbage collector.
  • Have kids? Try not to use too many diapers.
  • Use shower, not bath tub. Shut the valve when shampooing or soaping. Or you can take a shower with your partner, it will be more efficient. Brush your teeth in the shower while bathing.
  • Use a two buttons closet.
  • Use paper napkins as needed. Remember, it is made from trees.

Read more!

GPS Murmer untuk di Mobil (2)

Artikel ini aslinya saya posting di forum.teruci.org pada tanggal 22-08-2007, diedit seperlunya.

Nah, kalau sudah punya GPS module dan PDA berbasis PPC/WM, lalu bagaimana?

Tinggal sekarang memilih software dan peta. Seperti yang udah saya tulis di sini, ada beberapa pilihan software yg bisa jalan di PDA kita:

  • Mapking 2007, harga sekitar USD36, peta Jakarta saja
  • NusaMap, produk lokal, harga Rp.1,75juta, peta Jawa Bali, gratis update peta
  • Garmin Que, gratis, bisa didownload di sini.

Khusus untuk Garmin Que, sebetulnya software tersebut hanya bisa digunakan untuk GPS merk Garmin. Tapi ada workaroundnya yaitu pakai software GPSProxy yg bisa didownload di sini. Artikel lengkap instalasinya ada di navigasi.net.

Peta untuk Garmin Que, harus didownload terpisah karena yang membuat peta tsb bukan dr Garmin melainkan komunitas GPS Indonesia. Peta tsb merupakan kontribusi dari ratusan orang pengguna GPS di Indonesia. Silakan buka www.navigasi.net untuk lebih jelasnya. Di sana ada peta Jawa Bali, Lombok, dan sebagian Sumatera.

Kesimpulan: solusi murmer utk ber-GPS di mobil adalah GPS module + PDA (kalo belum punya bisa beli seken) + Garmin Que + peta dari navigasi.net. Biayanya hanya kurang dr 2 juta + biaya download software dan peta.

Tambahan: kalau mau sempurna, belilah PDA holder yg bisa nempel di kaca mobil dan car charger adapter utk supply tenaga ke PDA anda. Sertakan juga cassette adapter utk menghubungkan audio out PDA anda dengan head unit standar Rush/Terios. Kalau head unit sudah di-upgrade, hubungkan audio out PDA dgn aux-in dr head unit.

Kekurangan dari solusi ini adalah, mungkin kabel-kabel akan terlihat tdk rapi dan tidak fully integrated dgn head unit bawaan mobil. Tapi, murah!!!

Contoh tampilan software

Mapking






NusaMap



Garmin Que



Read more!

GPS Murmer untuk di Mobil (1)

Artikel ini aslinya saya posting di forum.teruci.org pada tanggal 22-08-2007, diedit seperlunya.

Di negara2 maju, yang namanya GPS navigation di mobil udah lumrah banget. Banyak mobil keluar dari pabrik udah beserta GPS unit. Tentu saja berikut peta untuk negara tersebut. Baru-baru ini, Toyota ngeluarin produk head unit yg udah include GPS dan peta. Di luaran juga mulai banyak yg jual head unit yg udah bisa konek ke GPS unit atau unit GPS terpisah yg memang dibuat khusus untuk digunakan di mobil (liat contoh gambarnya di sini).

Tapi, hargenye nggak nahan. Rata-rata harganya 2jt ke atas, saat ini (Januari 2008) salah satu yang paling terjangkau Garmin Nuvi 200, seharga 2 jutaan. Nah, ada alternatif untuk bisa memanfaatkan GPS dgn biaya lebih rendah, terutama kalau kita sudah memiliki PDA. Yaitu dengan membeli sebuah GPS module dan sebuah PDA/PDA Phone/Notebook jika belum memiliki.

GPS Module adalah sebuah GPS receiver unit yang mampu menangkap dan mengolah data sinyal satelit GPS. Tapi, alat ini tidak punya display apa pun. Butuh device lain untuk bisa memanfaatkannya. Di sinilah peran PDA/PDA Phone/Notebook tadi, untuk menjalankan software navigasi dan menyimpan peta.

Ada GPS module yg menggunakan USB, bluetooth atau kabel serial untuk koneksinya. Saya memilih yang menggunakan bluetooth dgn alasan simplicity dan banyak alat yg punya fitur bluetooth.

Yg ada di pasaran contohnya:

Garmin GPS 10x

Holux M-1000


Saya memilih menggunakan Holux M-1000 karena:

  • harganya murah. Saat ini list price 740rb di bhinneka.com. Saya kebetulan ikut batch impor pertama, jadi dpt harga masih 599rb.
  • punya koneksi bluetooth dan USB sekaligus (ada port mini USB di unitnya)
  • batere bisa diganti pake batere HP Nokia
  • sudah pakai chipset Sirf Star III, chip yg lumayan terbaik saat ini.
Nah untuk PDA/PDA Phone/Notebook, terserah mau pakai apa, mungkin banyak yg sudah punya. PDA/PDA Phone mungkin lbh enak, krn ukurannya kecil dan mudah dibawa ke mana-mana.

Untuk PDA/PDA Phone, sepertinya saat ini yg paling enak untuk digabungkan dengan GPS adalah yang berbasis Pocket PC/Windows Mobile karena masalah ketersediaan softwarenya lumayan lengkap. Merk bisa pakai Palm, dopod, HP iPaq, Toshiba, O2 atau yg lain, terserah selera dan budget masing-masing.

Saya sendiri memilih produk yg punya fungsi PDA saja (tanpa fungsi telepon) karena lebih murah. Bahkan untuk barang seken di pasaran bisa dapet di bawah 1 juta.

Jadi, dengan biaya di bawah 2 juta, sudah bisa memanfaatkan GPS di mobil, malahan kalau sudah memiliki PDA, hanya butuh biaya untuk beli GPS modulnya saja.

Bersambung ...
Read more!

Mengenal GPS (2)

Artikel ini aslinya saya posting di forum.teruci.org pada tanggal 22-08-2007.

Bermacam jenis receiver GPS di posting sebelumnya adalah alat yang memiliki kemampuan untuk menangkap sinyal GPS dan mengolah sinyal tersebut menjadi data lokasi, kecepatan dan arah dari di mana posisi GPS receiver tsb berada.

Pemanfaatan GPS

Salah satu elemen navigasi adalah lokasi, yang umumnya direpresentasikan dengan koordinat lintang (latitude) dan bujur (longitude). Contohnya, rumah saya ada di latitude -6 derajat 16.9 menit (artinya 6 sekian derajat di bawah khatulistiwa) dan longitude 106 derajat 45.5 menit.

Kecepatan biasanya direpresentasikan dengan km/jam atau mil/jam. Sedangkan arah, menggunakan arah mata angin Utara Selatan Barat Timur atau lebih detilnya dgn menggunakan 0-359 derajat (0 = Utara).

Dengan hanya mengetahui 3 hal di atas, kita belum dapat maksimal memanfaatkan GPS. Untuk aviation misalnya, receiver GPS khusus aviation harus dilengkapi data posisi2 control tower, data jalur lalu lintas resmi penerbangan sipil, dll, agar bisa dimanfaatkan oleh penerbang sipil. GPS untuk navigasi darat/mobil, tentu saja harus dilengkapi dengan peta jalan darat dan data2 lain yang mendukung dan tentu saja kemampuan navigasi.

Jadi, receiver GPS (dlm arti alat yg dapat menangkap sinyal satelit dan menerjemahkannya) tidak bisa bekerja sendiri untuk dapat dimanfaatkan maksimal. Harus ada bantuan software dan data pendukung (peta dll) agar GPS dapat berfungsi maksimal. Untuk itulah, banyak pembuat unit GPS sudah melengkapi in-car GPS mereka dengan peta dan software navigasi, sehingga pembeli dapat langsung memanfaatkannya.


Informasi penting: tidak dikenakan biaya apa pun untuk dapat menangkap dan memanfaatkan sinyal satelit GPS, selama kita sudah punya unit receivernya.


Software dan Peta

Software GPS untuk penggunaan navigasi darat, biasanya memiliki kemampuan sebagai berikut:
  • menampilkan informasi lokasi, kecepatan dan arah
  • menampilkan informasi ketinggian
  • menampilkan informasi waktu satelit (berdasarkan atomic clock)
  • mencari jalan dari titik A di peta ke titik B di peta (istilahnya routing) berdasarkan beberapa kriteria seperti jalur tercepat, jalur terpendek, menghindari jalan tol, menghindari u-turn dll, tergantung fitur dari software bersangkutan
  • kemampuan re-routing apabila kendaraan kita mengambil jalan yang salah atau tidak sesuai dengan jalan yang direkomendasikan oleh software pada proses routing
  • mengeluarkan suara panduan navigasi agar mata tidak perlu selalu melihat unit GPS
  • merekam data perjalanan
  • menyimpan data POI (point of interest), biasanya digunakan untuk merekam posisi obyek2 penting spt hotel, bank, rumah, atau bahkan gua, gunung, mercusuar, posisi tukang sate langganan, tempat mangkal banci, dll
  • menghitung jarak antara 2 titik di peta
  • menghitung luas area suatu area
  • menampilkan informasi terbit tenggelam serta posisi matahari dan bulan di suatu lokasi
  • menampilkan informasi waktu terbaik untuk memancing ikan dan kondisi relatif untuk memancing (baik, buruk, sedang) di suatu lokasi

Beberapa fitur terakhir hanya dimiliki oleh software2 tertentu.

Contoh tampilan software

Data posisi dan kekuatan sinyal satelit, koordinat lokasi dll




Tampilan software dlm menuntun navigasi


Peta jalan darat biasanya dibuat oleh pembuat software agar softwarenya bisa dijual. Tanpa peta, software untuk navigasi darat tidak berguna. Celakanya:
  • Jarang pembuat software melirik Indonesia untuk jualan, sehingga peta jalan di Indonesia minim
  • Biasanya, setiap peta hanya bisa digunakan untuk software atau unit GPS merek tertentu saja.

Artikel berikutnya: GPS Murmer untuk di Mobil
Read more!

Mengenal GPS (1)

Artikel ini aslinya saya posting di forum.teruci.org pada tanggal 22-08-2007.

GPS
atau Global Positioning System adalah suatu sistem untuk menentukan lokasi, kecepatan dan arah di titik manapun di bumi ini.

GPS dikembangkan oleh Dephan Amrik dengan nama resmi NAVSTAR GPS untuk keperluan sipil dan militer. Sistem GPS terdiri dari 3 elemen yaitu Space Segment, Control Segment dan User Segment.

Space Segment

Gampangnya, Space Segment itu adalah satelit2 yg mengorbit bumi, khusus untuk keperluan GPS ini. Saat ini ada 30 satelit GPS yg mengitari bumi, dan di setiap titik di bumi, minimal akan ter-cover oleh 6 satelit, tapi rata2-nya sih bisa sampai 12 satelit. Setiap satelit akan memancarkan suatu gelombang dengan kode tertentu.

Control Segment

Sedangkan Control Segment adalah stasiun kontrol di bumi yang mengatur dan memonitor pergerakan dan fungsi2 dari satelit2 tsb. Tentu saja, semua stasiun kontrol tsb dimiliki oleh pemerintah Amrik.

User Segment

Nah, yang berhubungan langsung dgn kita adalah User Segment, yang gampangnya adalah alat yg dapat menangkap sinyal satelit di atas dan menerjemahkannya menjadi lokasi, kecepatan dan arah. Untuk dapat menentukan 3 hal tsb, sebuah receiver GPS harus menangkap sinyal dari minimal 3 satelit. Tambah 1 satelit lagi, receiver GPS bisa menentukan altitude/ketinggian. Tambah banyak dan makin kuat lagi sinyalnya, akurasi penentuan lokasi akan makin akurat.

Akurasi

Kekuatan penangkapan sinyal GPS ditentukan oleh lingkungan di sekitar receiver GPS. Contohnya, kaca film yg mengandung logam, awan tebal, pohon rindang bisa mengurangi penangkapan sinyal. Pantulan sinyal satelit oleh gedung2 tinggi juga bisa mengurangi akurasi karena interferensi yang ditimbulkan.

Untuk penggunaan sipil, akurasi bisa sampai 3 meter, yang ditentukan oleh kondisi2 di atas. Sedangkan untuk militer, akurasi bisa sampai hitungan centi meter. Rudal2 patriot Amrik yg diluncurkan waktu perang teluk kemarin, juga menggunakan jasa GPS utk menuntun sampai ke target (bunker, rumah, etc.)

Macam-macam Receiver GPS

Untuk kegunaan sipil, banyak sekali jenis receiver yang biasa digunakan, seperti contoh2 di bawah ini:

Aviation GPS/Penerbangan Sipil



Marine GPS


In-Car GPS


Handheld GPS


Wrist GPS


Module GPS


Bersambung ...
Read more!

Asia Source II - Feb. 2007


This article was written by me and published in/Artikel yang saya tulis ini sudah dimuat di majalah CHIP CD - Indonesia, Vol. 02/2007.
Also discussed in/Dibahas juga di fossyfrancis blog.

Prolog: Tanggal 22 sampai 30 Januari 2007 lalu, telah berlangsung sebuah ajang tukar pengalaman dan pengetahuan antar praktisi freeware dan open source manca negara di Sukabumi, Jawa Barat. Oni Budipramono

Penginapan Yawitra Asri di Sukabumi menjadi saksi bagi berkumpulnya 120-an peserta (22 dari Indonesia) dan panitia dari 23 negara (15 negara Asia dan 8 negara di benua Amerika, Eropa, Afrika dan Australia) selama 8 hari penuh. Kegiatan Asia Source II ini merupakan kelanjutan dari serangkaian kegiatan serupa: Asia Source di India, Africa Source di Namibia, Africa Source II di Uganda dan FOSS Road di Tajikistan. Kegiatan yang mengimplementasikan model camp (lihat boks: Source Camp) ini dijadikan ajang bagi peserta untuk bertukar pengalaman dan pengetahuan seputar penggunaan perangkat lunak freeware dan open source (FOSS = Freeware/Open Source Software), terutama untuk organisasi non-pemerintah dan usaha kecil menengah. Peserta yang hadir tidak semuanya memiliki latar belakang teknis tenologi informasi, tetapi semuanya memiliki pengalaman atau keinginan untuk menggunakan FOSS di organisasi atau tempat kerja masing-masing. Hal itulah yang menyatukan semua peserta, keinginan untuk meluaskan penggunaan FOSS di tempat masing-masing dan berbagi pengalaman tentang penggunaan FOSS. Budaya dan bahasa yang berbeda tidak menjadi penghalang bagi peserta untuk berdiskusi dan bekerja sama, malahan menjadi bumbu yang menarik dalam setiap percakapan.



Empat Trek

Asia Source II yang dikunjungi oleh Menristek Kusmayanto Kadiman pada hari pertama dan terakhir ini dibagi menjadi 4 trek dengan fokus berbeda-beda. Trek 1 membahas “Open Publishing and Broadcasting”, trek 2 mengenai “Alternative Hardware and Access”, trek 3 tentang “FOSS Implementation and Migration” serta trek 4 yang berkutat di “Information Management”. Setiap trek dipandu oleh 2 atau 3 orang fasilitator. Idaman Andarmosoko dan Onno W. Purbo dari Indonesia mendapat kehormatan dan tanggung jawab untuk menjadi fasilitator di kegiatan ini..

Idaman menjadi fasilitator di trek 1 yang membahas mengenai strategi komunikasi, penulisan, penerbitan dan perangkat bantu FOSS yang dapat digunakan untuk melakukan penyebaran informasi melalui internet seperti blog, wiki dan CMS (Content Management System/Sistem Manajemen Konten). Sedangkan Onno menjadi fasilitator di trek 2 yang banyak berkutat dengan perangkat keras alternatif buatan sendiri seperti pembuatan antena dari kaleng bekas, penggorengan/wajan, pemancar radio dan praktek konfigurasi perangkat keras dan perangkat lunak untuk melangsungkan percakapan telefoni berbasis protokol internet (VoIP). Onno yang di dalam negeri sudah terkenal dengan berbagai karyanya kali ini menularkan ilmunya kepada peserta manca negara di trek 2, terutama berhubungan dengan perangkat nirkabel.


Agenda Acara

Setiap hari setelah sarapan pagi selalu dibuka dengan acara “morning circle” di mana setiap trek harus melakukan laporan kegiatan sehari sebelumnya. Menariknya, laporan kegiatan tidak dilakukan secara formal, tetapi secara kreatif seperti drama, nyanyian, peragaan busana dan lain-lain dalam waktu 3-5 menit saja. Hal itu dilakukan agar kegiatan ini tidak berlangsung membosankan dan agar terjadi persaingan sehat di antara para peserta untuk membuat laporan kegiatan yang paling menarik.

Setelah “morning circle”, semua peserta akan menuju ruang kelas trek masing-masing untuk memulai diskusi, workshop, studi kasus dan tugas kelompok. Sehubungan dengan terbatasnya jumlah ruangan, ruang “kelas” adalah tenda berukuran besar yang dapat menampung 20-an peserta dan 10 buah komputer. Tenda-tenda tersebut didirikan di lingkungan penginapan yang cukup luas.

Setiap jam 4 sore adalah waktu dimulainya sesi sore, di mana setiap harinya belasan peserta akan menawarkan topik-topik diskusi, berbagi ilmu dan keahlian yang berkaitan dengan FOSS. Peserta yang lain bebas menentukan untuk mengikuti topik yang diminati. Pada sesi sore ini dapat dilihat keragaman keahlian dan minat para peserta dan keaktifan peserta dalam membagikan pengalaman dan keahlian kepada peserta lain. Salah satu topik yang menjadi favorit peserta adalah OLPC (One Laptop Per Child), di mana Jaya Kumar, peserta dari Malaysia, membawa laptop mungil berwarna hijau putih gagasan Nicholas Negroponte yang didapatnya karena ikut mengembangkan driver audio untuk laptop tersebut.


Memberikan Pilihan

Selama kegiatan berlangsung, semangat yang muncul dari para praktisi dan peminat FOSS adalah berusaha memberikan pilihan bagi pengguna komputer untuk dapat menggunakan perangkat lunak yang legal dengan biaya minimal. Advokasi dan pemahaman FOSS bagi masyarakat awam diyakini sebagai hal yang harus dilakukan untuk menyebarkan semangat pemberdayaan perangkat komputer tanpa harus menggunakan perangkat lunak bajakan.

Setelah kegiatan berakhir dan semua peserta pulang kembali ke negaranya, diskusi antar para peserta masih terus dilanjutkan di ruang-ruang maya seperti mailing list dan chat. Ide-ide terus berkembang untuk memajukan pemahaman dan penggunaan FOSS di tempat masing-masing. Diskusi-diskusi yang masih terus berlangsung dan kegiatan-kegiatan lokal yang digagas oleh para peserta di negara masing-masing merupakan pertanda bahwa semangat yang terhimpun masih akan terus menyala untuk memberikan pilihan.




Read more!

The First Official Post


This is officially the first post in this blog, although actually a second one. The first one was just a test on submitting a post through an email. That's a cool way of posting blogs, at least for me, so I can post anywhere in the world with my cell phone.

Like this post, I wrote this one on a pool side whilst watching my wife and kid playing in the pool. Cool, right? Yeah, yeah, yeah, at least it's cool for me. :-D

OK, cut the crap out! This blog is supposed to be the place where I can put any thoughts or any issues or basically anything I want. This my blog anyway :-) Sometimes it could be a thought on family issue, or gadget things (which I like very much), or maybe a free/open source article or even a book/movie review. Practically, it could be anything at all.

In this blog, I could use English or Bahasa Indonesia or even both. Since English is not my mother tongue then you have to let me write as one, i.e. some grammar mistake or lack of vocab variation are predicted to happen here and there :-D

Anyway, I'm not a master in Bahasa Indonesia either, but at least it's my mother language. He he he ....

I think this is enough for a first post. Wish that I could have the strength and courage to make this blog alive as long as I live.

Read more!

Test From Email

This is a post created thru email. Will it work?

Thursday Night in bed.

Read more!