Asia Source II - Feb. 2007


This article was written by me and published in/Artikel yang saya tulis ini sudah dimuat di majalah CHIP CD - Indonesia, Vol. 02/2007.
Also discussed in/Dibahas juga di fossyfrancis blog.

Prolog: Tanggal 22 sampai 30 Januari 2007 lalu, telah berlangsung sebuah ajang tukar pengalaman dan pengetahuan antar praktisi freeware dan open source manca negara di Sukabumi, Jawa Barat. Oni Budipramono

Penginapan Yawitra Asri di Sukabumi menjadi saksi bagi berkumpulnya 120-an peserta (22 dari Indonesia) dan panitia dari 23 negara (15 negara Asia dan 8 negara di benua Amerika, Eropa, Afrika dan Australia) selama 8 hari penuh. Kegiatan Asia Source II ini merupakan kelanjutan dari serangkaian kegiatan serupa: Asia Source di India, Africa Source di Namibia, Africa Source II di Uganda dan FOSS Road di Tajikistan. Kegiatan yang mengimplementasikan model camp (lihat boks: Source Camp) ini dijadikan ajang bagi peserta untuk bertukar pengalaman dan pengetahuan seputar penggunaan perangkat lunak freeware dan open source (FOSS = Freeware/Open Source Software), terutama untuk organisasi non-pemerintah dan usaha kecil menengah. Peserta yang hadir tidak semuanya memiliki latar belakang teknis tenologi informasi, tetapi semuanya memiliki pengalaman atau keinginan untuk menggunakan FOSS di organisasi atau tempat kerja masing-masing. Hal itulah yang menyatukan semua peserta, keinginan untuk meluaskan penggunaan FOSS di tempat masing-masing dan berbagi pengalaman tentang penggunaan FOSS. Budaya dan bahasa yang berbeda tidak menjadi penghalang bagi peserta untuk berdiskusi dan bekerja sama, malahan menjadi bumbu yang menarik dalam setiap percakapan.



Empat Trek

Asia Source II yang dikunjungi oleh Menristek Kusmayanto Kadiman pada hari pertama dan terakhir ini dibagi menjadi 4 trek dengan fokus berbeda-beda. Trek 1 membahas “Open Publishing and Broadcasting”, trek 2 mengenai “Alternative Hardware and Access”, trek 3 tentang “FOSS Implementation and Migration” serta trek 4 yang berkutat di “Information Management”. Setiap trek dipandu oleh 2 atau 3 orang fasilitator. Idaman Andarmosoko dan Onno W. Purbo dari Indonesia mendapat kehormatan dan tanggung jawab untuk menjadi fasilitator di kegiatan ini..

Idaman menjadi fasilitator di trek 1 yang membahas mengenai strategi komunikasi, penulisan, penerbitan dan perangkat bantu FOSS yang dapat digunakan untuk melakukan penyebaran informasi melalui internet seperti blog, wiki dan CMS (Content Management System/Sistem Manajemen Konten). Sedangkan Onno menjadi fasilitator di trek 2 yang banyak berkutat dengan perangkat keras alternatif buatan sendiri seperti pembuatan antena dari kaleng bekas, penggorengan/wajan, pemancar radio dan praktek konfigurasi perangkat keras dan perangkat lunak untuk melangsungkan percakapan telefoni berbasis protokol internet (VoIP). Onno yang di dalam negeri sudah terkenal dengan berbagai karyanya kali ini menularkan ilmunya kepada peserta manca negara di trek 2, terutama berhubungan dengan perangkat nirkabel.


Agenda Acara

Setiap hari setelah sarapan pagi selalu dibuka dengan acara “morning circle” di mana setiap trek harus melakukan laporan kegiatan sehari sebelumnya. Menariknya, laporan kegiatan tidak dilakukan secara formal, tetapi secara kreatif seperti drama, nyanyian, peragaan busana dan lain-lain dalam waktu 3-5 menit saja. Hal itu dilakukan agar kegiatan ini tidak berlangsung membosankan dan agar terjadi persaingan sehat di antara para peserta untuk membuat laporan kegiatan yang paling menarik.

Setelah “morning circle”, semua peserta akan menuju ruang kelas trek masing-masing untuk memulai diskusi, workshop, studi kasus dan tugas kelompok. Sehubungan dengan terbatasnya jumlah ruangan, ruang “kelas” adalah tenda berukuran besar yang dapat menampung 20-an peserta dan 10 buah komputer. Tenda-tenda tersebut didirikan di lingkungan penginapan yang cukup luas.

Setiap jam 4 sore adalah waktu dimulainya sesi sore, di mana setiap harinya belasan peserta akan menawarkan topik-topik diskusi, berbagi ilmu dan keahlian yang berkaitan dengan FOSS. Peserta yang lain bebas menentukan untuk mengikuti topik yang diminati. Pada sesi sore ini dapat dilihat keragaman keahlian dan minat para peserta dan keaktifan peserta dalam membagikan pengalaman dan keahlian kepada peserta lain. Salah satu topik yang menjadi favorit peserta adalah OLPC (One Laptop Per Child), di mana Jaya Kumar, peserta dari Malaysia, membawa laptop mungil berwarna hijau putih gagasan Nicholas Negroponte yang didapatnya karena ikut mengembangkan driver audio untuk laptop tersebut.


Memberikan Pilihan

Selama kegiatan berlangsung, semangat yang muncul dari para praktisi dan peminat FOSS adalah berusaha memberikan pilihan bagi pengguna komputer untuk dapat menggunakan perangkat lunak yang legal dengan biaya minimal. Advokasi dan pemahaman FOSS bagi masyarakat awam diyakini sebagai hal yang harus dilakukan untuk menyebarkan semangat pemberdayaan perangkat komputer tanpa harus menggunakan perangkat lunak bajakan.

Setelah kegiatan berakhir dan semua peserta pulang kembali ke negaranya, diskusi antar para peserta masih terus dilanjutkan di ruang-ruang maya seperti mailing list dan chat. Ide-ide terus berkembang untuk memajukan pemahaman dan penggunaan FOSS di tempat masing-masing. Diskusi-diskusi yang masih terus berlangsung dan kegiatan-kegiatan lokal yang digagas oleh para peserta di negara masing-masing merupakan pertanda bahwa semangat yang terhimpun masih akan terus menyala untuk memberikan pilihan.




Your comment"s here! Hover your cursor to leave a comment.